Selasa, 24 Oktober 2017

Tugas Softskill Audit Teknologi Sistem Informasi (Nomor 2.4)

Bagaimana Cara Pengendalian Jaringan Komputer


Alat bantu (tools) penting yang dapat digunakan oleh operator untuk mengolah Wide Area Network adalah Network Control Terminal. Network Control Terminal menyediakan akses kepada software system yang khusus untuk mengelolah jenis fungsi,

Beberapa cara pengendalian jaringan komputer :
  1. Memonitor aktivitas jaringan
  2. Mengganti nama line komunikasi
  3. Mengenerate statistic system
  4. Mensetting ulang panjangnya antrian
  5. Menambah frekuensi backup
  6. Menanyakan status sistem
  7. Mengirimkan system warning dan status message
  8. Memeriksa lintasan data pada line komunikasi


Contoh : 
  1. Monitoring jaringan, management trafict networking.
  2. Network control terminal juga dapatdigunakan untuk menjalankan fungsi yang sejenis ke peralatan individual yang terhubung dengan jaringan, karena itu dari sudut pengamanan harta dan data integrity, network control terminal adalah komponen yang sangat penting pada suatu jaringan.

Tugas Softskill Audit Teknologi Sistem Informasi (Nomor 2.3)

Bagaimana Cara Pengendalian Perangkat Lunak?



Menurut Ruppel (2008, hal 53.7-538) adalah sistem pengendalian intern (Internal Control) pada sistem informasi berbasis teknologi informasi yang berkaitan dengan pekerjaan/kegiatan/aplikasi tertentu (setiap aplikasi memiliki karekteristik dan kebutuhan pengendalian yang berbeda).

  • Boundary : User dengan sistem berbasis teknologi informasi tujuannya untuk mengenal identitas dan otentik/tidaknya pemakai sistem.
  • Otoritas akses ke sistem aplikasi
  • Identifikasi dan otentisitas pengguna
  • Pengendalian masukan yang dirancang dengan tujuan untuk mendapatkan keyakinan bahwa data transaksi input adaah valid, lengkap, serta bebas dari kesalahan dan penyalagunaan


Contoh :
- Pengendalian transaksi, karena didesain berkaitan dengan transaksi pada aplikasi tertentu.

Tugas Softskill Audit Teknologi Sistem Informasi (Nomor 2.2)

Bagaimana Cara Pengendalian Perangkat Keras??

Suatu perangkat keras atau hardware sangat berpengaruh dalam infrastruktur TI dalam suatu instansi dan sangat penting dalam operasional kinerja manajemen internal, lalu ada beberapa cara bagaimana cara pengendalian perangkat keras tersebut.
  • Pengawasan terhadap akses fisik  : untuk menjaga perangkat komputer dari kemungkinan penyalahgunaan, akses fisik terhadap perangkat komputer perlu diawasi.

  • Pengaturan Lokasi Fisik : Lokasi ruang komputer merupakan pertimbangan yang pentin dalam pengendalian keamana komputer.

  • Penggunaan alat pengamanan : Alat – alat penggunaantambahan diperlukan untuk menjaga keamanan komputer dari kemungkinan kerusakan

  • Pengendalian operasi perangkat : merupakan bentuk pengendalian untuk menjaga perangkat keras dari kemungkinan kerusakan akibat kesalahan pengoperasian perangkat tersebut


Contoh : Penjadwalan perawatan perangkat keras, pengamanan lokasi perangkat keras, akses masuk ruangan perangkat keras, maintenance perangkat keras.

Tugas Softskill Audit Teknologi Sistem Informasi (Nomor 2.1)

Bagaimana Cara Pengendalian Personil Pada User Pengguna TI??



Personil dalam suatu perusahan atau instansi mempunyai peranan penting dalam pengendalian sistem. Cara pengendalian personil dapat diindikasikan oleh hal-hal berikut :


  1. Adanya Prosedur penerimaan dan pemelihan pegawai
  2. Adanya program peningkatan keahlian pegawai melalui pelatihan yang berubungan dengan bidang tugasnya.
  3. Adanya evaluasi atas pekerjaan  yang dilakukan pegawai
  4. Administrasi atas gaji dan prosedur promosi yang jelas
  5. Penggunaan uraian tugas
  6. Pemilihan dan pelatihan pegawai
  7. Penyediaan dan pelatihan
  8. Penggiliran pekerjaan (job rotation) dan keharusan mengambil cuti
  9. Adanya jenjang karier serta sarana dan aturan untuk mencapainya

Contoh :

  1. Manajemen perekrutan, promosi, pelatihan pegawai.
  2. Sebuah perusahaan membuka lowoangan pekerjaan bagi umum 
  3. Untuk meningkatkan semangat pegawai diadakan promosi bagi para pegawainya
  4. Untuk mendapatkan skill bagi para pegawai maka diadakan pelatihan di perusahaan.

Selasa, 10 Oktober 2017

Tugas Softskill Audit Teknologi Sistem Informasi (Nomor 1.3)

Teknologi Untuk Audit SI

Audit SI berbasis teknologi informasi dapat digolongkan dalam tipe atau jenis-jenis pemeriksaan:
a)    Audit laporan keuangan (general audit on financial)
Dalam hal ini audit terhadap aspek-aspek teknologi informasi pada suatu sistem informasi. akuntansi berbasis teknologi informasi adalah dilaksanakan dalam rangka audit keuangan.
b)    Audit sistem informasi (SI) sebagai kegiatan tersendiri, terpisah dari pada keuangan. Sebetulnya audit SI pada hakekatnya salah satu dari bentuk audit operasional, tetapi kini lebih dikenal sebagai satu satuan jenis audit tersendiri yang tujuan utamanya lebih untuk meningkatkan IT governance.
Perlunya Audit TI
Audit TI sangat diperlukan karena akuntan yang melakukan audit laporan keuangan harus memahami dan menguji sistem dan pengendalian internnya, dan dalam rangka memeriksa data akuntansi (substantine test). Selain alasan tersebut, audit TI makin diperlukan sehubungan dengan resiko yang semakin tinggi di bidang sistem berbasis teknologi informasi, yaitu antara lain:
·         Resiko penggunaan teknologi secara tidak layak (tidak tepat)
·         Kesalahan berantai atau pengulangan kesalahan secara cepat konsistem pada sistem berbasis komputer
·         Logika pengolahan  salah (dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan serius).
·         Ketidakmampuan menterjemahkan kebutuhan (sistem tidak sesuai).
·         Konsentrasi tanggungjawab, antara lain konsentrasi data pada satu lokasi atau orang-orang TI (khususnya database administrator).
·         Kerusakan sistem komunikasi yang dapat berakibat pada proses atau data.
·         Data input atau informasi bisa saja tidak akurat, kurang mutakhir, palsu.
·         Ketidakmampuan mengendalikan teknologi.
·         Praktek pengamanan sistem informasi yang tidak efektif, kurang memadai atau bahkan mungkin tidak direncanakan dengan baik.
·         Penyalahgunaan atau kesalahan pengoperasian atau penggunaan data.
·         Akses sistem yang tidak terkendali.
Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan (general audit on financial statement audit) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan (sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan tidak ada salah saji materialistis). Audit ini termasuk general audit. Apabila sistem akuntansi perusahaan merupakan sistem berbasis komputer/teknologi informasi, maka perlu dilakukan audit terhadap sistem aplikasi (komputerisasi) akuntansi tersebut atau komponen teknologi informasi (hardware, software, netware, infrastructures, dan bahkan dataware atau data yang ada di database dari sistem informasi akuntansi tersebut. Pemeriksaan TI khususnya untuk memahami/menguji struktur pengendalian intern klien (sebagaimana diwajibkan dalam standar pemeriksaan akuntan publik) dan dalam rangka pengujian substantif (atas transaksi serta terhadap saldo akun).
Pemeriksaan/audit laporan keuangan terdiri dari dua tahap, yaitu (a) audit pengendalian (test of controls), yaitu memriksa apakah proses dan program komputer sudah betul, memerikasa apakah pengendalian sistem memadai, dan apakah pengendalian aplikasi sudah cukup baik. Sedangkan pemeriksaan tahap berikutnya (b) adalah audit terhadap data substantif untuk mengakses data akuntansi yang ada di dalam file/media komputer, misalnya yaitu penjualan, nilai piutang, dan sebagainya.
Audit Arround the Computer
Dalam pendekatan audit di sekitar komputer, auditor (dalam hal ini harus akuntan yang registered, dan bersertifikasi akuntan publik) dapat mengambil kesimpulan dan merumuskan opini dengan hanya menelaah struktur pengendalian dan melaksanakan pengujian transaksi dan prosedur verifikasi saldo perkiraan dengan cara sama seperti pada sistem akuntansi manual.
Kunci pendekatan audit ini ialah pada penelusuran transaksi terpilih mulai dari dokumen sumber sampai ke bagan-perkiraan (akun) dan laporannya. Keunggulan metode audit di sekitar komputer adalah:
·         Pelaksanaan audit lebih sederhana.
·         Auditor yang memiliki pengetahuan minimal di bidang komputer dapat dilatih dengan mudah untuk melaksanakan audit.
Kelemahannya adalah jika kondisi (user requirements) berubah, mungkin sistem itupun perlu diredesain dan perlu penyesuaian (update) program-program, bahkan mungkin struktur data/file, sehingga auditor perlu menilai/menelaah ulang apakah sistem masih berjalan dengan baik.
Audit Through the Computer
Dalam pendekatan audit ke sistem komputer (audit through the computer) auditor melakukan pemeriksaan langsung terhadap program-program dan file-file komputer pada audit SI berbasis TI. Auditor menggunakan komputer (software) atau dengan cek logika atau listing program (desk test on logic or programs source code) untuk menguji logika program dalam rangka prngujian pengendalianyang ada pada komputer. Selain itu auditor juga dapat meminta penjelasan dari para teknisi komputer mengenai spefikasi sistem dan/atau program yang diaudit.
Keunggulan pendekatan audit dengan pemeriksaan sistem komputerisasi, ialah:
(a)  Auditor memperoleh kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan pengujian terhadap sistem komputer.
(b)  Auditor akan merasa lebih yakin terhadap kebenaran hasil kerjanya.
(c)  Auditor dapat menilai kemampuan sistem komputer tersebut untuk menghadapi perubahan lingkungan.
Sebetulnya mungkin tidak dapat dikatakan sebagai suatu kelemahan dalam pendekatan audit ini, namun jelas bahwa audit through the computer memerlukan tenaga ahli auditor yang terampil dalam pengetahuan teknologi informasi dan mungkin perlu biaya yang besar pula.
Audit with the Computer
Audit dengan komputer untuk kegiatan pendukung dan administrasi paling sering digunakan, bahkan meskipun sistem klien yang diaudit telah berbasis komputer. Selain untuk kegiatan administratif, penyusunan program audit dan kuesioner serta pencatatan-pencatatan dan pelaporan hasil audit, komputer biasanya juga digunakan oleh auditor atau pegawai perusahaan klien untuk melakukan analisis atau pengikgtisaran, pembuatan grafik dan tabel-tabel tentang hasil audit, serta pemaparan atau presentasi hasil audit (misalnya dengan Microsoft Word, PowerPoint, dan Excel).
Prosedur Audit Keuangan (TI)
a)    Perencanaan audit (Audit Planning)
Langkah pertama dalam perencanaa audit adalah untuk menetapkan ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan. Pada audit laoran keuangan, pemeriksaan dilakukan oleh editor (akuntan) ekstern dan independen terhadap laporan keuangan perusahaan, ditujukan kepada para pemegang saham pihak lain terkait. Tujuan audit untuk menilai kelayakan atau kewajaran (fairness) laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan.
b)    Pemahaman sistem dan struktur pengendalian internnya
Pada tahap ini yang dilakukan adalah pemahaman terhadap sasaran yang akan ddiaudit, pengumpulan informasi awal, dan identifikasi resiko, antara lain:
·         Pemahaman sistem informasi untuk pelaksanaan transaksi
·         Penentuan kemungkinan salah saji dalam tiap tahap pelaksanaan transaksi
·         Penentuan aktivitas pengendalaian untuk deteksi salah saji
·         Penentuan prosedur audit untuk deteksi efektivitas aktiviasi pengendalian
·         Penyusunan program audit pengendalian
c)    Pengumpulan bukti audit
Bukti audit dikumpulkan dengan sejumlah instrumen audit, pengujian, dan prosedur yang bermacam-macam
d)    Evaluasi bukti pemeriksaan
Setelah bukti-bukti audit dikumpulkan, auditor mengevaluasi bukti audit tersebut sesuai dengan tujuan dari audit dan kemudian:
·         Dilakukan tests of controls yang bertujuan untuk mengetahui apakah pengendalian yang ada telah dilakukan dengan prosedur yang telah ditetapkan.
·         Dilakukan substantive test, yang terdiri dari:
a.    Tests of transactions yang bertujuan untuk mengevaluasi apakah terdapat kekeliruan atau kesalahan
b.    Tests of balances or overall results yang bertujuan untuk menjamin laporan keuangan yang dihasilkan adalah benar dan akurat
e)    Komunikasi hasil pemeriksaan
Segera setelah pekerjaan pemeriksaan diselesaikan dan diperoleh kesimpulan pendapat auditor, perlu disiapkan laporan hasil audit mengenai temuan-temuan dan rekomendasi-rekomendasinya. Dalam penyelesaian audit (completion of the audit) dibuat kesimpulan dan rekomendasi untuk dikomunikasikan pada manajemen.
 
 

Tugas Softskill Audit Teknologi Sistem Informasi (Nomor 1.2)

Tujuan Audit SI
a)    Pengamanan aset
Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), sumber daya manusia, dan data harus dijaga dengan sistem pengendalian intern yang baik agar tidak ada penyalahgunaan aset perusahaan.
b)    Efektifitas sistem
Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan penting dalam proses pengmbilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut sudah dirancang dengan benar (doing the right thing), telah sesuai dengan kebutuhan user. Informasi yang dibutuhkan oleh para manajer dapat dipenuhi dengan baik.
c)    Efisiensi sistem
Efisiensi menjadi sangat penting ketika sumber daya kapasitasnya terbatas. Jika cara kerja dari sistem aplikasi komputer menurun maka pihak manajemen harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memnuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minimal. Cara kerja sistem benar (doing thing right).
d)    Ketersediaan (Availability)
Berhubungan dengan ketersediaan dukungan/layanan teknologi informasi (TI). TI hendaknya dapat mendukung secara kontinyu terhadap proses bisnis kegiatan perusahaan. Makin sering terjadi gangguan (system down) maka berarti tingkat ketersediaan sistem rendah.
e)    Kerahasiaaan (Confidentiality)
Fokusnya ialah pada proteksi terhadap informasi dan supaya terlindungi dari akses dari pihak yang idak berwenang.
f)     Kehandalan (Realibility)
Berhubungan dengan kesesuaian dan kekuratan bagi manajemen dalam pengolahan organisasi, pelaporan dan pertanggungjawaban.
g)    Menjaga integritas data
Integritas data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem informasi. Data memiliki atribut-atribut seperti kelengkapan kebenaran dan keakuratan.
Perlunya kontrol dan audit
Faktor-faktor yang mendorong pentingnya kontrol dan audit SI adalah antara lain untuk:
a)    Mendeteksi agar komputer tidak dikelola secara kurang terarah
b)    Mendeteksi resiko pengambilan keputusan yang salah akibat informasi hasil proses sistem komputerisasi salah/lambat/tidak lengkap
c)    Menjaga aset perusahaan karena nilai hardware, software dan dan personil lazimnya tinggi
d)    Mendeteksi resiko error komputer
e)    Mendeteksi resiko penyalahgunaan komputer (fraud)
f)     Menjaga kerahasiaan
g)    Meningkatkan pengendalian evolusi penggunaan komputer

Tugas Softskill Audit Teknologi Sistem Informasi (Nomor 1.1)

Pengertian Audit Sistem Informasi

Audit Sistem Informasi adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya, antara lain:

1. Pengamanan atas aktiva.
Dukungan sistem informasi dalam pengamanan aktiva yang terdapat di bagian atau fungsi pengolahan data elektronik, yang meliputi hardware, software, personel, file data dan pendukung sistem informasi. Hardware dapat saja rusak, data dapat hilang dan masih banyak kemungkinan yang terjadi.

2. Pemeliharaan atas integritas data.
 Integritas data di dalam sebuah sistem informasi mempunyai pengertian bahwa data yang diolah dalam suatu sistem informasi haruslah data yang memenuhi syarat: lengkap, mencerminkan suatu fakta yang sebenarnya, serta asli (belum dirubah dan dapat dibuktikan kebenarannya).

3. Peningkatan
Penggunaan sistem informasi harus dapat meningkatkan efektivitas dalam pencapaian tujuan organisasi. Hal ini berarti adanya evaluasi sistem informasi dan kebutuhan pemakai terhadap sistem informasi. Penggunaan sistem informasi harus dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya yang dibutuhkan dalam upaya mendukung efisiensi operasi organisasi. Hal ini berarti sebuah sistem informasi yang efisien yaitu dengan penggunaan sumberdaya seminimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi.

Sumber