Selasa, 23 Desember 2014

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

Ilmu Pengetahuan
         Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum. yang terhimpun secara sistematis, tetapi juga merupakan suatu metodologi dan bahwa ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahun tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait.

Ilmu itu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodia, rasional, empiris, umum, dan akumulatif. Pandangan Aristoteles pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat di indrai dan dapat merangsang budi. Menurut Bacon dan David Home pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera dan batin.

Menurut Imanuel Kant pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman. Ilmu pengetahuan pada dasarnya memilikii 3 komponen yaitu :
1. Epistomologis merupakan cara bagamana materi pengetahuan di peroleh dan disusun menjad tubuh lmu pengetahuan.
2. Ontologis merupakan hakikat apa yang dikaji oleh pengetahuan
3. Aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
Untuk pencapaian suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah yang meliputi 4 hal yaitu :
1. Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih
2. Selektif yaitu mengadakan pemilihan terhadap problem yang dihadapi
3. Kepercayaan yang layak terhadap terhadap kenyataan yang tidak dapat diubah
4. Merasa pasti bahwa setiap pendapat dan terori sebelumnya telah mencapai kepastian.

Teknologi
      Teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai dikenal sebelum sains dan teknik.
Teknologi dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, namun jika pada kenyataannya teknologi malah mempersulit, layakkah disebut Ilmu Pengetahuan?
Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Meskipun demikian, penemuan yang sangat lama seperti roda juga disebut sebuah teknologi.
Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat.
Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
        Makna Teknologi, menurut Capra (2004, 106) seperti makna ‘sains’, telah mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu technologia, yang diperoleh dari asal kata techne, bermakna wacana seni. Ketika istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris di abad ketujuh belas, maknanya adalah pembahasan sistematis atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20, maknanya diperluas untuk mencakup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi juga metode dan teknik non-material. Yang berarti suatu aplikasi sistematis pada teknik maupun metode. Sekarang sebagian besar definisi teknologi, lanjut Capra (2004, 107) menekankan hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel Castells seperti dikutip Capra (2004, 107) mendefinisikan teknologi sebagai ‘kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan.
Fenomena teknik pada masyarakat
Fenomena teknik pada masyarakat teknik, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7. otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi yang berkembang denan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
1. Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
3. Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.

PENGERTIAN KEMISKINAN

      Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:

    Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangansehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
    Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
    Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.

Ciri-ciri manusia yg berada di bawah kemiskinan
mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usahaTingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD.
3. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja beban
4. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.

Study kasus:
Di zaman modern dan serba teknologi masih banyak kita liat dipinggir-pinggir jalan anak-anak kecil yang harusnya ia sekolah bermain sama teman-temannya mendapatkan kasi sayang orang tua anak-anak tersebut malah harus berkerja mengemis ngamen di lampu merah. Seharusnya anak tersebut menuntut ilmu supaya bisa lebih baik dari orang tuany tapi mau di katakan apa lagi orang tua tidak bisa membiyayai sekolah anaknya.
Factor kemiskinan yang menghalangi semuanya di zaman modern seperti ini seperti tidak membayari sekolah anaknya jangankan untuk sekolah buat makan sehari-hari saja susah harus banting tulang untuk mencari uang untuk makan dan mencukupi kehidupannya.

Opini:
     Ilmu Pengetahuan teknologi dan kemiskinan merupakan bagian-bagian yang tidak dapat dibebaskan dan dipisahkan dari suatu system yang berinteraksi. Dengan demikian, wajarlah apabila menghadapi masalah yang kompleks ini, memerlukan study mendalam dan analisis. Ilmu Teknologi dan penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyongsong masa depan cerah, kepercayaannya sudah mendalam. Sikap demikian adalah wajar, asalkan tetap dalam konteks penglihatan yang rasional. Sebab teknologi, selain mempermudah kehidupan manusia mempunyai dampak social yang sering lebih penting artinya dari pada kehebatan teknologi itu sendiri.

      Sebaiknya pemerintah setempat memikirkan hal-hal yang seperti ini dan menyediakan fasilitas pendidikan gratis bagi para anak-anak yang putus sekolah dan yang kurang mampu, sehingga mereka mendapatkan pendidikan maksimal guna menghadapi masa depan yang cemerlang. Dan pada hakikatnya kalau pemerintah menyediakan fasilitas pendidikan berarti pemerintah secara tidak langsung memberantas kemiskinan yang ada di negara Indonesia.

Kamis, 18 Desember 2014

Masyarakat Perkotaan & Pedesaan

PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
1.   Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2.   Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3.   Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4.   Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
- konflik
- kontraversi
- kompetisi
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1.   kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
2.   orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
3.   Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
4.   pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
5.   kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
6.   interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
7.   pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
8.   perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
1.   Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
2.   Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
3.   Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
4.   Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
5.   Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
6.   Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
7.   Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
Ada beberapa perbedaan pelapisan sosial yang tak resmi antara masyarakat desa dan kota:
§  pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengandi desa.
§  pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas eksterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya.
§  masyarakat perdesaan cenderung pada kelas tengah.
§  ketentuan kasta dan contoh perilaku.
Mobilitas Sosial.
Mobilitas berkaitan dgn perpindahan yg disebabkan oleh pendidikan kota yg heterogen, terkonsentrasi
nya kelembagaan-kelembagaan.
§  banyak penduduk yg pindah kamar atau rumah
§  waktu yg tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian per satuan
§  bepergian setiap hari di dalam atau di luar
§  waktu luang di kota lbih sedikit dibandingkan di daerah perdesaan Interaksi Sosial.
§  masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya
§  dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun secara kualitatif
Pengawasan Sosial
Di kota pengawasan lebih bersifat formal, pribadi dan peraturan lbh menyangkut masalah pelanggaran
Pola Kepemimpinan
Menentukan kepemimpinan di daerah perdesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi
dari individu dibandingkan dengan kota
Standar Kehidupan
Di kota tersedia dan ada kesanggupan dalam menyediakan kebutuhan tersebut, di desa tidak demikian
Kesetiakawanan Sosial
Kesetiakawanan sosial pada masyarakat perdesaan dan perkotaan banyak ditentukan oleh masingmasing faktor yang berbeda
Nilai dan Sistem Nilai
Nilai dan system nilai di desa dengan di kota berbeda dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara dan
norma yang berlaku
Hubungan desa dan kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan
Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
-  Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
-  Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
-  Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
-  Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
-  Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.

Untuk itu semua , maka fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a)  Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya .
b)  Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya ;
c)  Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru ;
d)  Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
Oleh karena itu maka kebijaksanaan perencanaan dan mengembangkan kota harus dapat dilihat dalam kerangka pendekatan yang luas yaitu pendekatan regional . Rumusan pengembangan kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut :
1)  Menekan angka kelahiran
2)  Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggiran kota
3)  Membendung urbanisasi
4)  Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
5)  Meningkatkan fungsi dan peranan kota – kota kecil atau desa – desa yang telah ada di sekitar kota besar
6)  Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.
Contoh Studi Kasus Antara masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
contohnya dalam lapangan pekerjaan, sebagian besar masyarakat pedesaan lebih tertarik untuk mencari nafkah di kota, karena di kota lebih luas lapangan kerjanya dari pada di desa, lain halnya masyarakat kota yang selalu memilih tempat liburan ketika ingin mendinginkan fikiran dan hati karena padatnya kehidupan di kota kebanyakan memilih berliburan di daerah - daerah pedesaan.

Jadi intinya, masyarakat perkotaan secara tidak langsung membutuhkan adanya masyarakat pedesaan, begitu pula dengan sebaliknya, masyarakat pedesaan juga membutuhkan keberadaan masyarakat perkotaan, meskipun keduanya memiliki perbedaan ciri-ciri dan aspek-aspek yang terdapat di dalam diri mereka. Keduanya memiliki aspek positif dan aspek negatif yang saling mempengaruhi keduanya dan saling berkesinambungan.

Senin, 17 November 2014

PEMUDA DAN SOSIALISASI

Tugas ISD Minggu ke-2

*Studi kasus : 


Pemuda/pemudi bisa dikatakan saat ini sangat rentan terhadap segala hal yang berkaitan dengan segala hal dari segi pikiran dan materi. Karena pemuda memiliki tingkat emosional yang tinggi , yang serba ingin tahu , serta ingin mencobanya. Mereka ( pemuda / pemudi ) memiliki perkembangan yang kuat untuk mencari apa yang mereka inginkan demi memcapai yang di inginkan olehnya. Tingkat emosional yang begitu besar yang membuat mereka semua untuk bangkit atau semangat , berjuang mencapai keinginannaya. Pemuda zaman sekarang berbeda dengan pemuda masa lalu , perbedaannya pun jelas terlihat oleh semua orang , dari segi pemikiran , pergaulan , pemecahan masalah , dll. Karena mungkin zaman dahulu tak begitu banyak perkembangan yang disertai dengan perkembangan terknologi, mengapa berkaitan teknologi? karena pada zaman dahulu banyak orang yang tak tahu tentang perkembangan teknololgi , seperti contohnya zaman dahulu sulit mendapatkan informasi secara cepat dikarenakan jarangnya fasilitas untuk menyampaikan informasi tersebut, berbeda dengan zaman sekarang yang serba mudah untuk mendapatkan informasi secara cepat dan akurat , dengan adanya handphone , internet , dll pemuda dan pemudi mampu mendapatkan semua dengan mudah. Tetapi dengan mudahnya fasilitas yang telah tersedia , banyak pemuda / pemudi yang menyalahgunakan fasilitas tersebut, memiliki handphone hanya untuk menyimpan film – film porno , be-internet hanya untuk mencari situs – situs yang tak berguna. Ber-internet pun saat ini banyak digemari oleh para pemuda dan pemudi untuk bermain game online , dengan game online mereka lupa terhadap waktu yang sebenarnya mereka melakukan kegiatan positif seperti bekerja , kuliah , dll. Dengan begitu pemuda pun sangat udah dipengaruhi. Pergaulan pun saat ini tebilang sangat parah dan rawan apabila sang kelurga tak mengawasinya dengan baik. Pergaulan ini sangat mengecewakan tetapi semua itu tergantung dengan orangya sendiri , bisa dikatakan pergaulan saat ini semau mereka, yang mereka anggap enjoy dan fun , mereka pun terus melakukan hal seperti itu, serta keinginan tuk mencari sesuatu untuk dirinya mereka siap terjun untuk melaksanakan dan semangat tuk melanjutkan sesuai dengan hatinya, sekarang banyak pemuda yang telah menikah dikarenakan sudah melakukan sesuatu yang dilanggar , seperti hamil diluar nikah saat ini sudah banyak terjadi dimana-mana , karena mereka tidak bisa menahan emosional mereka untuk menjaga nama baik mereka dimata semuanya, yang dipikirkan olehnya hanya fun dan enjoy , makanya saat ini pemuda harus waspada terhadap pergaulan yang ada di sekitar kita , jika tidak kita ( pemuda ) akan terkena suatu yang tidak mengenakkan terhadap kita , kita menahan malu terhadap semua telah terjadi, pemuda pun tak bisa jauh dari namanya rokok, sebagian besar pemuda sudah merasakan merokok , dan pemuda pun saat ini sudah mengenal dengan meminum minuman keras , karena mereka merasa nyaman dan enak. Sebenarnya semua ini bisa dikatakan pemuda sangat rentan terhadap segala apa yang ada disekitarnya, oleh karena itu pemuda dan pemudi harus waspada terhadap semuanya, dan janganlah terpengaruh tehadap segalanya, harus dipikirkan secara matang apa yang akan terjadi bila pemuda / pemudi melakukan sesuatu yang diluar dari kebaikan demi untuk menjaga nama baik dirinya.Bahkan saat ini banyak pemuda yang berupaya untuk mengajak / menculik wanita melalu media sosial seperti Facebook . Tak sedikit yang menjadi korban dan hal seperti ini banyak muncul diberita. Hal seperti ini harusnya menjadi bahan perhatian. Mungkin banyak cara untuk mencegah dan mengurangi pengaruh buruk dari media sosial seperti :


1) Pembinaan dan pengembangan sikap generasi muda.

2) Adanya pengawasan orang tua

3) Ditanamkan moral-moral agama

4) Adanya sosialisasi tentang pemahaman bahaya media sosial dan cara pemanfaatan media sosial yang baik

Kesimpulan dari studi kasus diatas adalah pemuda dan sosialisasi merupakan suatu hal yang berkaitan erat di dalam hidup ini, dimana para pemuda harus ikut aktif dalam berperan di kehidupan sehari-hari. Sosok pemuda di negeri ini sangat dibutuhkan untuk kemajuan hidup bersama membangun negeri ini.Para pemuda dan pemudi berperan sebagai penerus bangsa yang harus meneruskan cita-cita para leluhur kami. Berfikir secara kritis dan berjiwa sosial merupakan hal penting yang harus ditanamkan dalam diri masing-masing. Oleh karena itu sebagai penerus bangsa ini, hendaknya kita selalu berfikir dan bertindak secara positif dalam menangani hal dan keadaan apapun.


*RANGKUMAN-NYA


1.INTERNALISASI BELAJAR & SPESIALISASI


Masa remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematic,masas ini memungkinkan mereka berada dalam anomi (keadaan tanpa norma atau hukum) akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua.Sehingga kerap kali muncul perilaku menyimpang atau kecenderungan melakukan pelanggaran.Anomi menurut Enoch Markum muncul akibat keanekaragaman dan kekaburan norma.


Orientasi Mendua

Menurut Dr.Male orientasi adalah yang bertumpu pada harapan orang tua,masyarakat dan bangsa yang sering bertentangan dengan keterikatan serta loyalitas terhadap teman sebaya.
Keadaan bimbang akibat orientasi mendua menurut Dr.Malo juga menyebabkan remaja nekad melakukan tindak bunuh diri.
Enoch Markum memberikan 2 alternatif pemecahan masalah yaitu mengaktifkan kembali fungsi keluarga dan kembali pada pendidikan agama,menegakkan hukum akan berpengaruh besar bagi remaja dalam proses pengukuhan identitas dirinya.


Peran Media Massa

Ciri-ciri peralihan masa remaja dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yaitu keinginan memenuhi dan menyatakan identitas diri,kemampuan melepas diri dari ketergantungan orang tua,kebutuhan memperoleh akseptabilitas ditengah sesama remaja.
Ciri-ciri ini menyebabkan kecenderungan remaja melahap begitu saja arus informasi yang serasi dengan selera dan keinginan mereka.
Sehingga perlunya membekali remaja dengan keterampilan berinformasi yang mencakup kemampuan menemukan,memilih,menggunakan,dan mengevaluasi informasi.Dengan melakukan intervensi ke dalam lingkungan informasi mereka secara interpersonal dan dengan bimbingan orang tua dalam mengkonsumsi media massa.


Perlu Dikembangkan

Masalah kepemudaan dapat ditinjau dari 2 asumsi yaitu :


1.penghayatan mengenai proses perkembangan bukan sebagai suatu kontinum yang sambung menyambung tapi fragmentasi,terpecah dan setiap fragmen mempunyai arti sendiri.
Pemuda dibedakan dari anak dan orang tua dan masing-masing fragmen itu mewakili nilai sendiri.Oleh sebab itu,arti setiap masa perkembangan hanya dapat dimengerti dan dinilai dari masa itu sendiri.Dinamika pemuda tidak lebih dari usaha untuk menyesuaiakan diri dengan pola-pola kelakuan yang sudah tersedia dan setiap bentuk kelakuan yang menyimpang akan dicap sebagai yang anomalis,yang tak sewajarnya.


2.Posisi pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri.
Dinamika pemuda tidak dilihar sebagai sebagian dari dinamika atau lebih tepat sebagian dari dinamika wawasan kehidupan.Hal ini disebabkan oleh suatu anggapan bahwa pemuda tidak mempunyai andil yang berarti dalam ikut mendukung proses kehidupan bersama dengan masyarakat.



2.PEMUDA & IDENTITAS

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan,terutama generasi lainnya.

Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya.


a.Pembinaan dan pengembangan generasi muda


Pola ini ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978. Motivasi dasarnya bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional yang telah terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda menyangkut dua pengertian yaitu :

A.generasi muda sebagai subyek adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya,guna menyelesaikan masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.

B.generasi muda sebagai obyek adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.



Masalah dan potensi generasi muda


1) Permasalahan Generasi Muda

Sebagian permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain :


a)Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.


b)Kekurangan yang dialami generasi muda terhadap masa depannya.


c) Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat di pedesaan.

d)Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika. 

e)Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.


2) Potensi-potensi Generasi Muda/Pemuda

Potensi-Potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan adalah :


a)Idealisme dan daya kritis
b)Dinamika dan kreatifitas
c)Keberanian mengambil resiko
d)Optimis dan kegairahan semangat
e)Sikap kemandirian dan disiplin murni
f)Terdidik
g)Keanekaragaman dan persatuan dan kesatuan
h)Patriotisme dan nasionalisme
i)Sikap kesatria
j)Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi

Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat. Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari dalam keluarga.


Tujuan Pokok Sosialisasi, antara lain :

1) Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.

2) Individu harus berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya. 3)Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4)Bertingklah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok  khususnya masyarakat dan umumnya.



3. PERGURUAN DAN PENDIDIKAN  


A.MENGEMBANGKAN POTENSI GENERASI MUDA
    Pembinaan sedini mungkin difokuskan kepada angkatan muda pada tingkat SLTP/SLTA, dengan cara penyelengaraan lomba karya ilmiah tingkat nasional oleh lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).  Pembinaan dan pengembangan potensi pada angkatan muda pada tingkat perguruan tinggi, lebih banyak diarahkan dalam program-program studi dalam ragam berbagai pendidikan formal. Mereka dibina digembleng di laboratorium-labolatorium dan pada kesempatan-kesempatan praktek lapangan.
Kaum muda memang betul-betul merupakan suatu sumber bagi perkembangan masyarakat dan bangsa. Oleh karna itu, pembinaan dan perhatian khusus harus diberikan pada kebutuhan dan pengembangan potensi mereka.


B.PENDIDIKAN DAN PERGURUAN TINGGI
  Disinilah terletak arti penting dari pendidikan sebagai upaya untuk terciptanya kualitas sumber daya manusia, sebagai prasarat utama dalam proses pembangunan. Suatu bangsa akan berhasil dalam pembangunannya secara “self propelling” dan tambah menjadi bangsa yang maju apabila telah berhasil memenuhi minimum jumlah dan mutu (termasuk relavansi dalam pembangunan) dalam pendidikan penduduknya. Modernisasi Jepang nampaknya merupakan contih prototipe dalam hubungan ini.


WARGA NEGARA  DAN  NEGARA

1.HUKUM,NEGARA,PEMERINTAH

A.HUKUM


-Menurut Utrecht batasan hukum sebagai himpunan peraturan-peratyran yang mengurus tata tertib dalam masyarakat dan karena itu harus ditaati.
-Menurut JCT,Simorangkir SH,Woerjono Sastropranoto SH
hukum sebagai peraturan-peraturan yang memaksa,yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh Badan-Badan resmi yang berwajib.
 

a)Ciri-ciri dan Sifat Hukum

Ciri-ciri :


*adanya perintah atau larangan
*perintah atau larangan harus dipatuhi setiap orang

Perlu adanya peraturan yang mengatur dan memaksa tata tertib untuk ditaati yang disebut kaidah hukum.Hukum mempunyai sifat yang mengatur dan memaksa.


b)Sumber-sumber Hukum

Ialah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang memaksa.

Sumber hukum formal :

1.Undang-Undang (Statute)
Suatu peraturan negara yang mempunyai kekuasaan hukum yang mengikat,diadakan ,dipelihara oleh penguasa negara.

2.Kebiasaan (Custom)
Perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama dan diterima oleh masyarakat.

3.Keputusan-keputusan hakim (Yurisprudensi)
Keputusan hakim terdahulu yang sering dijadikan dasar keputusan hakim mengenai masalah yang sama.

4.Traktat (Treaty)
Perjanjian dua orang atau lebih mengenai sesuatu hal .

5.Pendapat Sarjana Hukum
Pendapat para sarjana yang sering dikutip para hakim dalam menyelesaikan suatu masalah.


c)Pembagian Hukum

1.Menurut “sumbernya”


-Hukum Undang-Undang
-Hukum Kebiasaan
-Hukum Traktat
-Hukum Yurisprudensi


2.Menurut”bentuknya”


-Hukum tertulis :
-Hukum tertulis yang dikodifikasikan
-Hukum tertulis yang tak dikodifikasikan
-Hukum tak tulis

3.Menurut “tempat berlakunya”

-Hukum Nasional
-Hukum Internasional
-Hukum Asing
-Hukum Gereja

4.Menurut “waktu berlaku”

-Ius Constitutum (hukum positif)
-Ius Constituendum
-Hukum Asasi (hukum alam)

5.Menurut “cara mempertahankan”

-Hukum Material
-Hukum Formal

6.Menurut “sifatnya”

-Hukum yang memaksa
-Hukum yang mengatur

7.Menurut “wujudnya”

-Hukum Obyektif
-Hukum Subyektif

8.Menurut “isinya”

-Hukum Privat (hukum sipil)
-Hukum Publik (hukum negara)


Tugas pokok negara :

1.Mengatur dan mengendalikan gejala-gejala kekuasaan asosial
2.Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan ke arah tercapainya    tujuan dalam masyarakat seluruh atau tujuan sosial.

Hukum diartikan sebagai serumpunan peraturan yang bersifat memaksa yang diadakan untuk melindungi kepentingan orang dalam masyarakat.


B.NEGARA

Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan manusia dalam masyarakat.


a)Sifat-sifat Negara

1.memaksa
   

 Negara mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekerasan fisik secara legal agar tercapai          ketertiban dan mencegah timbulnya anarkhi.

2.monopoli
  Negara mempunyai hak kuasa tunggal dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat.


3.mencakup semua


Semua peraturan perundang-undangan mengenai semua orang tanpa kecuali.


b)Bentuk Negara

1.Negara kesatuan (Uritarisme)

Suatu negara yang merdeka dan berdaulat dimana untuk mengurus seluruh pemerintah berada di pusat.
-negara kesatuan dengan sistem sentralisasi
-negara kesatuan dengan sistem desentralisasi

2.Negara serikat (negara Federasi)
Negara yang terjadi dari penggabungan beberapa negara yang semula berdiri sendiri sebagai negara yang merdeka,berdaulat bergabung ke dalam ikatan kerjasama untuk melaksanakan urusan secara bersama.


Bentuk Kenegaraan :

1.Negara dominion
   dimana khusus terdapat dalam lingkungan ketatanegaraan kerajaan Inggris


2.Negara uni
   gabungan 2 negara atau lebih mempunyai seorang kepala negara

   
   terbagi dalam 2 bagian,yaitu :
   -uni riil
   -uni personil


3.Negara protektorat


negara yang berada dibawah perlindungan negara lain.


c)Unsur-unsur negara

1.harus ada wilayahnya
2.harus ada rakyatnya
3.harus ada pemerintahnya
4.harus ada tujuan
5.mempunyai kedaulatan

Beberapa pengertian hukum yang dibenarkan masyarakat menurut Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto :

1.Hukum sebagai ilmu pengetahuan
2.Hukum sebagai disiplin
3.Hukum sebagai kaidah
4.Hukum sebagai tata hukum
5.Hukum sebagai petugas
6.Hukum sebagai keputusan penguasa
7.Hukum sebagai proses pemerintah
8.Hukum sebagai sikap-tindak konsisten
9.Hukum sebagai jalinan nilai-nilai

Pendapat para sarjana mengenai hubungan antar negara dengan hukum pada garis besarnya :

a.bahwa negara lebih tinggi daripada hukum,pandangan pada teori absolutisme negara

b.negara,sebenarnya adalah identik atau sama dengan hukum,pandangan yang menolak setiap dualisme antarnegara dan hukum

c.negara harus tunduk pada hukum,pendapat penganut kedaulatan hukum.

-Negara hukum dalam arti sempit (hukum liberal)

Ciri-ciri :

*adanya perlindungan terhadap hak asasi manusia
*pemisahan kekuasaan,antar kekuasaan eksekutif,legislatif,yudikatif

-Negara hukum dalam arti formal atau luas,unsur:

*perlindungan terhadapa hak asasi manusia
*pemisahan kekuasaan
*setiap tindakan pemerintahan harus didasarkan pada Undang-Undang
*adanya peradilan administrasi yang berdiri sendiri


C.PEMERINTAH

Pemerintah merupakan salah satu unsur penting daripada negara.
Perbedaan pemerintah dan pemerintah dalam arti luas :

-pemerintahan :

*segala kegiatan atau usaha yang terorganisir,bersumber pada kedaulatan dan
berlandaskan dasar negara.
*segala tugas,kewenangan,kewajiban negara yang harus dilakukan menurut dasar-dasar tertentu demi tercapainya tujuan negara.

-pemerintah : menunjuk pada alat perlengkapan negara seluruhnya sebagai badan yang melaksanakan seluruh tugas atau melaksanakan pemerintahan dalam arti luas.
Perbedaan pemerintah dan pemerintahan dalam arti sempit :

-pemerintahan :
*kalau mengikuti Montesquieu maka hanya ada tugas,kewajiban,kekuasaan negara di bidang eksekutif
*kalau mengikuti Vollenhoren,kekuasaan negara di bidang bestuur.

-pemerintah : hanya menunjuk pada alat perlengkapan negara yang melaksanakan pemerintahan dalam arti sempit.


2.WARGANEGARA DAN NEGARA

Unsur penting suatu negara adalah rakyat.Rakyat suatu negara adalah meliputi semua orang yang bertempat tinggal di dalam wilayah kekuasaan negara tersebut dan tunduk kepada kekuasaan negara tersebut.
Menurut Kansil,orang-orang yang berada dalam wilayah suatu negara dapat dibedakan menjadi :


a.penduduk

adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara tersebut dan terbagi lagi menjadi 2 bagian,yaitu ;
-penduduk warga negara atau warga negara
-penduduk bukan warga negara atau orang asing


b.bukan penduduk

adalah mereka yang berada dalam wilayah suatu negara untuk sementara waktu.


1.asas kewarganegaraan

Adapun 2 kriteria menjadi warganegara :
-kriterium kelahiran dibedakan menjadi :
*kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut “Ius Sanguinis”
*kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau disebut “Ius Soli”
Konflik kedua asas tersebut akan menyebabkan terjadinya kewarganegaraan rangkap (bipatride) atau tidak mempunyai kewarganegaraan sama sekali (a-patride).
Sehingga digunakan 2 stelsel kewarganegaraan yaitu stelsel aktif san stelsel pasif dan dibedakan dalam :
-hak opsi      : hak untuk memilih kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel aktif)
-hak repudiasi : hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel pasif)


2. Naturalisasi
adalah suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganegaraan negara lain.
UUD 1945 hanya mengatur hal-hal yang pokok,maka untuk pelaksanaan selanjutnya harus ada undang-undang yang akan menentukan lebih jauh.
-Sebagai contoh pasal 28 mengatur tentang kebebasan berserikat,berkumpul,dan mengeluarkan pendapat dengan tulisan san lisan.
-Pasal 27 ayat 1 menetapkan bahwa segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum.
-Pasal 29 ayat 2 menyebutkan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing,beribadat menurut agama dan kepercayaannya.
-Pasal 31,32,33,34 menjamin hak-hak terhadap pengajaran,perlindungan kultural,ekonomi dan kesejahteraan sosial.


PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

1.PELAPISAN SOSIAL

A.PENGERTIAN


Masyarakat merupakan suatu kesatuan yang  didasarkan ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatakan stabil.
Individu dan masyarakat adalah komplementer dapat kita lihat dari kenyataan,bahwa :


a) manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya.
b) individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan bisa menyebabkan (berdasarkan pengaruhnya)  perubahan besar masyarakat.

Istilah Stratifikasi atau Stratification berasal dari kata STRATA atau STRATUMyang berarti lapisan,sering diterjemahkan dengan pelapisan masyarakat.
Pitirim A.Sorokin “Pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarchis).
Theodorson dkk dalam Dictionary of Sociology,dikatakan : “Pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat dalam sistem sosial di dalam hal pembedaan hak,pengaruh,kekuasaan.


B.PELAPISAN SOSIAL CIRI TETAP KELOMPOK SOSIAL

Di dalam organisasi masyarakat primitif pun dimana belum mengenal tulisan,pelapisan masyarakat sudah ada.Hal ini terwujud berbagai bentuk :
1) adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan hak dan kewajiban.
2) adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa
3) adanya pemimpin yang saling berpengaruh
4) adanya kelompok orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan hukum (cutlaw men)
5) adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri.
6) adanya pembedaan standar ekonomi dan di dalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum.
Bentuk dan proporsi pelapisan di masyarakat yang telah maju bervariasi,tetapi pada dasarnya pelapisan masyarakat ada dimana-mana dan sepanjang waktu.


C.TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL

-Terjadi dengan sendirinya


Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri,kedudukan seseorang pada sesuatu strata atau pelapisan adalah secara otomatis.


-Terjadi dengan disengaja

Sistem pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama.
Di dalam sistem organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung 2 sistem yaitu :

1) sistem fungsional

2) sistem skalar

Terdapat pula kelemahan yang disebabkan sistem yang demikian itu,antara lain :

1) karena organisasi itu sudah diatur sedemikian rupa sehinggga sering terjadi kelemahan di dalam         menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
2) karena organisasi itu sudah diatur sedemikian rupa sehingga membatasi kemampuan-kemampuan     individual yang sebenarnya mampu tetapi karena kedudukannya yang mengangkat maka tidak            memungkinkan untuk mengambil inisiatif.


D.PEMBEDAAN SISTEM PELAPISAN MENURUT SIFATNYA

1)Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup


Di dalam sistem ini satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah kelahiran.Sistem stratifikasi sosial yang tertutup dapat ditemukan dalam masyarakat feodal atau masyarakat yang berdasarkan realisme.


2)Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka

Sistem ini dapat kita jumpai misalnya di dalam masyarakat di Indonesia saatini.Dalam hubungannya dengan pembangunan masyarakat,sistem ini sangat menguntungkan sebab setiap warga masyarakat diberi kesempatan untuk bersaing dengan yang lainnya.


E.TEORI-TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
Ada yang membagi pelapisan masyarakat sebagai berikut :

1) Masyarakat terdiri dari kelas atas (upper class) dan kelas bawah (lower class)

2) Masyarakat terdiri dari 3 kelas yaitu kelas atas (upper class),kelas menengah (middle class),kelas     bawah (lower class)

3) ada juga kelas atas (upper class),kelas menengah (middle class),kelas menengah ke bawah            (lower middle class),kelas bawah (lower class)


Beberapa teori tentang pelapisan sosial dicantumkan :

1.Aristoteles


2.Prof.Dr.Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH.MA

3.Vilfredo Pareto

4.Gaotano Mosoa

5.Karl Marx


Ukuran kriteria penggolongan ke dalam pelapisan sosial :

1.Ukuran kekayaan
barang siapa mempunyai kekayaan paling banyak,termasuj ke dalam lapisan sosial teratas.

2.Ukuran kekuasaan
barang siapa yang memiliki kekuasaan atau wewenang terbesar,menempati lapisan sosial teratas.

3.Ukuran kehormatan
orang yang paling disegani atau dihormati mendapatkan atau menduduki lapisan sosial teratas.

4.Ukuran ilmu pengetahuan
ilmu pengetahuan dipakai ukuran oleh masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan.
Ukuran diatas tidak bersifat limitatif (terbatas) karena masih ada ukuran-ukuran yang dapat dipergunakan.


2.KESAMAAN DERAJAT

Kesamaan derajat itu merupakan sesuatu yang bisa dikatakan atau sesuatu yang selalu berhubungan dengan status. Kesamaan derajat terkadang dapat membuat seseorang merasa menjadi lebih berwibawa, dan biasanya orang yang mempunyai sifat seperti itu rasanya dia ingin selalu disegankan di sekitar atau di lingkungan tempat tinggalnya. Sifat yang seperti ini sangat tidak baik. Dalam hidup bertetangga kita jangan sampai mempunya sifat yang seperti itu, karna itu akan membuat hubungan antar tetengga menjadi tidak harmonis dan itu rasanya sangat tidak enak dan nyaman. Dalam hidup bertetangga kita harus selalu tanamkan prinsip bahwa apa yang kita inginkan harus sesuai dengan apa yang kita rasakan.
Banyak sekali contoh kejadian yang menggambarkan tentang hubungan antara pelapisan sosial dengan kesamaan derajat. Salah satu contoh dalam lingkungan kita, kita dapat temukan hal ini di lingkungan kita sendiri, bagi orang yang memiliki lapisan social tertinggi di lingkungannya , maka orang itu juga akan mendapatkan sesuatu yang istimewa di masyarakatnya, seperti dihormati , dihargai , serta memiliki wibawa yang sangat tinggi, karena mereka memiliki tempat atau derajat yang sangat dihormati ,tetapi semua itu kembali terhadap kepada individu. Masih banyak contoh lainya, pelapisan social dam kesamaan derajat memiliki cangkupan yang sangat luas , kita akan temukan dalam mendapatkan pekerjaan , dalam memilih pasangan pun terkadang dilihat dari hal ini. Oleh karena itu , kita sebagai manusia harus bersikap adil terhadap sesama manusia ,kita satu jenis ciptaan ALLAH yang memiliki jenis pria dan wanita, marilah berbagi terhadap sesama, berlaku adil untuk mencapai semuanya


ELITE DAN MASSA
Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak diikut sertakan. Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat di puncak struktur struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.” Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Dalam masyarakat industri watak elitnya berbeda sama sekali dengan elite di dalam masyarakat primitive.
Di dalam suatu pelapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai kebijaksanaan. Mereka itu mungkin para pejabat tugas, ulama, guru, petani kaya, pedagang kaya, pensiunan dan lainnya lagi. Para pemuka pendapat (opinion leader) inilah pada umumnya memegang strategi kunci dan memiliki status tersendiri yang akhirnya merupakan elite masyarakatnya.


Ada dua kecenderungan untuk menetukan elite didalam masyarakat yaitu :
-pertama menitik beratakan pada fungsi sosial dan yang kedua, pertimbangan-pertimbangan yang bersifat moral.

-Kedua kecenderungan ini melahirkan dua macam elite yaitu elite internal dan elite eksternal, elite internal menyangkut integrasi moral serta solidaritas sosial yang berhubungan dengan perasaan
tertentu pada saat tertentu, sopan santun dan keadaan jiwa. Sedangkan elite eksternal adalah meliputi pencapaian tujuan dan adaptasi berhubungan dengan problem-problem yang memperlihatkan sifat yang keras masyarakat lain atau masa depan yang tak tentu.
Isilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tetapi yang secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain.
Massa diwakili oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku misal seperti mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebagai diberitakan dalam pers atau mereka yang berperan serta dalam suatu migrasi dalam arti luas
.
Ciri-ciri massa adalah :

a.Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai masa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti peradilan tentang pembunuhan misalnya malalui pers.

b.Massa merupakan kelompok yang anonym, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonym.

c.Sedikit interaksi atau bertukar pengalaman antar anggota – anggotanya.


ANALISA KASUS (PEMUDA DAN SOSIALISASI)
Belakangan ini sudah banyak pemberitaan tentang kenakalan pemuda seperti halnya kenalakan dalam pergaulan bebas yang menjerumuskan pemuda-pemuda ke dalam penyalahgunaan narkoba,seks bebas dan tawuran.
Masalah kenakalan mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal .


Jenis-jenis kenakalan remaja :
Penyalahgunaan narkoba

Seks bebas

Tawuran antara pelajar


Penyebab terjadinya kenakalan remaja

Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).


Faktor internal:

1.Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi.
Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

2.Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.


Faktor eksternal
Keluarga dan perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja.

1.Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.

2.Teman sebaya yang kurang baik

3.Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

Hal-hal yang bisa dilakukan/ cara mengatasi kenakalan remaja:
1.Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan.

2.Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

3.Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.

4.Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.

5.Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.

6.Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.



sumber :