NPM : 18114653
Kelas : 2KA20
Testing Volume Data atau isi HardDisk Pada Server
RAID, Redundant Array of Inexpensive(Independent) Disks,
adalah suatu sistem yang terbentuk dari beberapa harddisk/drive. Secara
sederhana, kita biasa membuat beberapa partisi dalam satu harddisk. Nah, dengan
RAID, kita dapat membuat satu partisi dari beberapa harddisk.
RAID adalah organisasi disk memory yang dapat mengatasi
sejumlah disk dengan system akses nya parallel dan redundansi di tambah kan
untuk memberikan peningkatan reliabilitas. Kerja parallel ini memberikan hasil
resultan kelajuan disk yang akan lebih cepat.
Penggunaan istilah RAID pertama kali diperkenalkan oleh
David A. Patterson, Garth A. Gibson dan Randy Katz dari University of
California, Berkeley, Amerika Serikat pada tahBlogger: EDWARD EVBERT A - Create
postun 1987. Tetapi walaupun mereka yang menggunakan istilah RAID pertama kali,
tetapi hak paten RAID sejatinya dimiliki oleh Norman Ken Ouchi dari IBM, yang
pada tahun 1978.
RAID memiliki sebanyak 3 karakteristik umum, dan ketiga
karakteristik umum tersebut itu ialah:
Data nya di distribusikan pada drive fisik array
RAID merupakan sekumpulan dist drive yang di klaim sebagai
system tunggal pada disk
Kapasitas redundant disk di pakai untuk menyimpan informasi
paritas, yang sudah menjamin recoverability data pada saat terjadi kegagalan
disk atau terjadi suatu masalah.
Level – level strandart Raid
RAID level 0
Raid pada level 0 ini memakai sekumpulan disk dengan
striping di level biok, tanpda adanya redundansi. Maka dari itu ia hanya
menyimpan dan melakukan striping blok data di dalam sejumlah disk. Level 0 ini
sesungguh nya tidak termasuk di dalam kelompok RAID, hal ini di karenakan level
0 tidak memakai redundansi dalam peningkatan kinerja nya tersebut.
RAID level 1
RAID level 1 adalah disk mirroring, memalsukan atau
menduplikat di masing masing disk. Langkah langkah ini bisa memberikan
peningkatan terhadap kinerja disk, namun jumlah disk yang di perlukan juga
berubah menjadi 2 kali lipat. Maka dari itu dana nya menjadi sangat lah mahal.
RAID level 2
RAID level 2 ini adalah pengorganisasian dengan error –
correcting – code (ECC). Seperti di memory server EEC yang di mana pendeteksian
titik terjadinya error memakai paritas bit. Di masingn masing byte data
memiliki suatu paritas yang bersesuaian yang merepresentasi kan jumlah bit pada
byte data tersebut, yang dimana paritas bit = 0 apabila jumlah bit parasite = 1
atau ganjil atau parasitas bit=0 genap.
RAID LEVEL 3
RAID LEVEL 3 adalah suatu pengorganisasian dengan paritas
bit interleaved. Dalam pengorganisasian level ini hampir sama hal nya dengan
RAID level 2, hanya saja pada RAID Level 3 ini membutuhkan suatu disk redundan,
seberapa pun banyak atau jumlah dari kumpulan disk nya.
RAID Level 4
RAID Level 4 ini adalah suatu pengorganisasian dengan
paritas blok interleaved, yakni memakai striping data di level blok, dengan
mengesave atau menyimpan suatu paritas blok di suatu disk yang berlainan untuk
masing masing blok data di disk lain yang saling bersesuaian.
RAID level 5
RAID Level 5 ini adalah suatu pengorganisasian dengan
paritas blok interleaved yang tersebar. Paritas dan juga data yang di sebar di
seluruh disk termasuk pada suatu disk tambahan nya.
RAID Level 6
Untuk RAID Level 6 ini dinamai juga dengan redundansi p + q,
seperti hal nya pada RAID level 5, namun menyimpan sebuah informasi redundan
tambahan yang nantinya berguna untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan dari
sejumlah disk secara bersamaan.
RAID Level 10
RAID 10 biasa juga disebut dengan RAID 1+0 atau RAID 1 dan
0, mirip dengan RAID 0+1, cuma perbedaanya adalah penggunaan level RAID nya
dibalik. RAID 10 sebenarnya bukan level standar RAID yang diciptakan untuk
driver Linux MD. RAID 10 membutuhkan minimal 4 buah hardisk.
RAID 10 adalah kombinasi antara RAID 0 (data striping) dan
RAID 1 (mirroring). Memiliki performa baca/tulis & redundansi data
tertinggi (memiliki toleransi kerusakan hingga beberapa hardisk). RAID 10
memiliki toleransi kerusakan 1 hardisk per mirror stripe.
RAID 10 biasanya banyak diimplementasikan pada database, web
server & server aplikasi atau server-server yang membutuhkan performa
hardisk tinggi.
RAID Level 50
RAID 50 (atau juga disebut dengan RAID 5+0) merupakan
kombinasi block-level striping dari RAID 0 dengan distribusi parity dari RAID
5. RAID 50 membutuhkan minimal 6 hardisk.
Jika salah satu hardisk dari masing-masing RAID 5 ada yang
rusak, data akan tetap aman. Akan tetapi jika hardisk yang rusak tidak segera
diganti, dan hardisk dari RAID 5 tersebut ada yang
rusak lagi, maka semua data di RAID 50 akan rusak.
Penggantian hardisk harus dilakukan agar data tetap terjaga redundansinya.
RAID Level 60
RAID 60 (atau juga disebut dengan RAID 6+0) merupakan
kombinasi block-level striping dari RAID 0 dengan distribusi parity dari RAID
6. RAID 60 membutuhkan minimal 8 hardisk.
RAID 50 dan RAID 60 tidak banyak perbedaan, yang membedakan
hanya pada toleransi kerusakan hardisk. Jika pada RAID 50 toleransi
kerusakannya 1 hardisk per sub-array, sedang di RAID 60 adalah 2 hardisk per
sub-array.